-->

Berjabat Tangan Dengan Biola Alat Music Gesek Yang Menusuk Hati

Wafa Info | Suaranya telah menggetarkan hatiku, mengoyak-ngoyak seluruh jiwa dan ragaku, mengingat dosa-dosa yang telah lalu dan engkau pemberi semngat untuk terus berjalan tanpa henti menuju ke haribaannya.

mengenal-biola-karena-demi-dia
Gambar: Wafa Info
Mungkin sepenggal kata-kata diatas telah mewakili, kenapa saya tertarik untuk belajar bermain Biola, namun ada perihal lain yang juga menjadi latar belakang saya ingin belajar Biola selain diatas, ingin tahu?

Salah satu awal dari perkenal saya dengan dia ialah seringnya melihat dia di media seperti youtube dan media lainnya, karena keseringan, saya sukanya nongkrong di warung kopi menikmati free wifii sambil nonton video-video di Youtube, dan yang paling sering saya tonton adalah Music yang di iringi dengan gesekan biola.

Dari situlah perkenalanku semakin lama semakin lengket, yang mana pada suatu hari ada moment dimana kisah asmara antara aku dan rembulan meredup, entah apalah itu yang tak mungkin aku tulis disini cukup aku, rembulan dan tuhan yang tahu. Namun bisa dibayangkan betapa sakitnya jika seorang yang kita cintai, kita sayangi, kita rindukan berdusta dan ada sesuatu dengan orang lain yang melebihi sesuatu.


Disitulah rasanya separuh jiwa ini menghilang, kekecewaan selalu menghantui dan meracuni keseharianku, sembari bertanya-tanya salah apakah aku, kurang apakah aku terhadapmu, kenapa engkau tega lakukan itu. Yang pada intinya kalau di bahasa-kan sekarang Galau, iya galau. Kehidupan terasa tiada fokus, merenung di keheningan malam depan rumah kontrakan, menatap depan penuh kekosongan.

Kisaran 7 harian dari kejadian itu, aku teringat  ingin mendengar dan memainkan alat music yang satu ini, ingin mendengar nada alat music yang mampu membuatku berfikir, mampu memberiku semngat, mampu membantu membangunkanku dari tidur saat redupnya rembulan.

Dengan modal pas-pasan akhirnya berangkatlah saya dan teman, ke beberapa alat toko musik di kota tempat dimana saya tinggal, namun ternyata saat hendak membeli masih ragu-ragu karena khawatir suaranya tidak pas, dan banyak lagi keragu-raguan saat itu, sehingga niat membeli yang sudah di bangun dari awal tertunda, akhirnya pulanglah kembali untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai spesifikasi dan apa saja yang perlu diketahui sebelum membeli.

Selang beberapa minggu kemudian akhirnya saya teringat juga dengan seorang guru yang beliau juga alim perihal alat music biola, keajaiban tanpa disengaja saat ngopi di warkop daerah yang lumayan jauh dari tempat saya tinggal, bertemu dengan guru yang saya maksud di atas, sungguh sebuah keajaiban.

Dari situlah saya akhirnya bisa konsultasi bertanya-tanya mengenai apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membeli Biola, seperti mengenai suaranya, beliau memberi arahan cari suara yang jernih tidak cempreng, kelengkapan, dan beberapa arahan lainnya, seperti dimana pengalaman beliau membeli dan banyak sekali arahan lainnya.

Nah dari situlah akhirnya setelah kisaran dapat dua hari dari pertemuan itu, saya berangkat mencari tokonya, setelah ketemu dilihat dilihat barangnya, dicoba, langsung di bayar, baru endingnya saya bawa pulang ketempat kontrakan.

Nah itulah awal mula saya berjabat tangan dengan alat music yang dapat menusuk hati dan jiwa ragaku, membuang kenangan lama  untuk di ingat dan tetap tersenyum bahwa segala hanya skenario yang kuasa.

1 Response to "Berjabat Tangan Dengan Biola Alat Music Gesek Yang Menusuk Hati"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Close2X